Cerita Hidup Dunia   Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci. Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam tayangan Kompas TV.

Saat menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam.

Inisial nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.

Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial. Sang anak telah dilarikan di rumah sakit.

Seorang anak kecil terlihat selamat dari bom yang meledak di gerbang pemeriksaan.

Bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.

Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.

Polisi yang berada di sekitar berteriak “Astaghfirullah” ketika melihat sang bocah.

Tim inafis Polrestabes Surabaya mencoba menghampiri, namun AKBP Ronny Faisal langsung menggendongnya.

Ia membawa bocah berusia sekitar 7 tahun itu untuk masuk ke Mako Polrestabes Surabaya.

AKBP Ronny Faisal pun menjelaskan kronologi kejadiannya melihat bocah yang belum diketahui namanya itu.

 

“Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang,” katanya pada TribunJatim.com (grup Surya.co.id) melalui sambungan telepon.

“Posisi sudah meledak dan dia ada diantara dua motor itu,” sambungnya.

Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.

“Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal,” kata Rony.

Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.

Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.

“Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil,” terangnya.

“Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati,” tambahnya.

Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

AKBP Roni Faisal Saiful Faton merupakan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.

“Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak,” jelas Roni.

Begitu anak berdiri, kata Roni, dirinya kemudian berlari dan menyambar anak perempuan berumur 7 tahunan itu.

Baca juga : Banyaknya Teror Bom di Indonesia,Polda Bali Kelurkan Perintahkan Tembak Ditempat